Kamis, 12 Oktober 2017

Kimia Medisinal "SCHISTOSOMIASIS"



Schistosomiasis”

Schistosomiasis adalah infeksi dengan cacing darah dari genus Schistosoma, yang diperoleh transcutaneously dengan berenang atau berendam di air tawar terkontaminasi yang menyerang melalui kulit. Organisme yang menginfeksi pembuluh darah dari GI atau sistem GU. Gejala akut adalah dermatitis, diikuti beberapa minggu kemudian oleh demam, menggigil, mual, sakit perut, diare, malaise, dan mialgia. Gejala kronis bervariasi dengan spesies tetapi meliputi diare berdarah (misalnya, dengan mansoni S.) atau hematuria (misalnya, dengan haematobium S.). 

DIAGNOSIS

Dengan mengidentifikasi telur dalam tinja, urin, atau spesimen biopsi. Tes serologi mungkin sensitif dan spesifik tetapi tidak memberikan informasi tentang beban cacing atau status klinis.

SIKLUS HIDUP SCHISTOSOMA


PENGOBATAN

Tartar emetik seperti pada S japonicum cukup efektif, hanya sulit dalam pemberian dan toleransinya rendah sehingga bukan merupakan obat pilihan. Obat-obat lainnya yaitu Stibofen (Fuadin), pemberian intramuscular dalam larutan 6,3% 40-75 ml yang diberikan dalam 10-16 kali pemberian. Niridazole (CIBA 32.644 Ba atau Ambilhar) efektif mengobati Schistosomiasis mansoni dengan dosis perhari 25 mg/kgBB, diberikan dalam waktu 5-10 hari. Obat lainnya yang cukup baik adalah nitroquinoline, Oxamniquine,yang diberikan per-oral. Dosis optimim belum dapat ditentukan, disarankan dosis 15 mg/kgBB dalam dosis tunggal. Niridazole lebih efektif pada anak-anak daripada Oxamniquine yang efektif pada orang dewasa. Pengobatan  dengan Praziquantel aman dan efektif pada dosis tunggal 40 mg/kgBB. Oltripaz merupakan obat baru yang dilaporkan juga efektif untuk Schistosomiasis mansoni.
 
PERBEDAAN SPESIES TREMATODA DARAH
Perbedaan
S. haematobium
S. japonicum
S. mansoni
1.Habitat                 
V. vesica urinaria, uterus, dan daerah pelvis.
V. menseterica inferior
V. mensenterica superior
2. Kulit jantan
Halus
halus
Kasar
3. Jumlah testis
4-5
6-8
8-9
4. Letak ovarium
1/3 bagian posterior
Pertengahan panjang tubuh
1/3 bagian anterior
5. Telur
Oval dengan duri terminal
Oval dengan tonjolan lateral kecil
Oval dengan duri lateral


REFERENSI


PERTANYAAN
  1.       Bagaimana Mekanisme kerja Stibofen, niridazole, nitroquinoline, Oxamniquine dan Oltripaz dalam pegobatan Schistosomiasis?
  2.       Apakah ada interaksi antara Stibofen, niridazole, nitroquinoline, Oxamniquine dan Oltripaz dengan obat lain dan makanan atau minuman?
  3.       Efek samping ditimbulkan oleh obat Stibofen, niridazole, nitroquinoline, Oxamniquine dan Oltripaz?
  4. bagaimana mekanisme terjadi nya infeksi schistosomiasis?
  5. bagaimana mencegah agar terhindar dari penyakit ini?
  6. bagaimana terapi obat untuk penyakit ini?
  7. obat apakah yang paling efektif ?




 



 

 

8 komentar:

  1. assalamualaikum,apakah ada interaksi obat ini dg obat lain

    BalasHapus
  2. Hai annisa
    Apakah penyakit ini hanya dapat menginfeksi dengan berenang atau berendam di air tawar? Apakah ada tempat lain yang dapat meningkatkan terkontaminasi cacing ini?

    BalasHapus
  3. 3. efek samping oxamniquine
    Pusing
    Kantuk
    Sakit kepala
    Perubahan perilaku
    Perangsangan
    Halusinasi

    BalasHapus
  4. nmr 5 mnrt saya utk mnghindari penyakit ini lebih yaitu dgn hidup bersih dan sehat serta kurangi makanan yg mentah

    BalasHapus
  5. Hay nissa,saya akan coba menjawab nmbr 4. Infeksi didapat melalui air yang mengandung bentuk larva yang berenang bebas (serkaria) yang sebelumnya berkembang di tubuh keong. Telur S. haematobium dikeluarkan dari tubuh mamalia, umumnya melalui urin, sedangkan spesies lain melalui feces. Telur menetas di air dan melepaskan larva (mirasidium) memasuki tubuh keong air tawar yang cocok sebagai inang. Setelah beberapa minggu, serkaria muncul dari keong dan menembus kulit manusia, biasanya ketika orang sedang bekerja,berenang atau melintasi air, serkaria kemudian memasuki aliran darah, dibawa ke pembuluh darah paru berpindah ke hati, berkembang menjadi matang dan migrasi ke pembuluh darah vena di rongga perut.

    BalasHapus
  6. Prazikuantel efektif pada terapi infeksi skistosoma yang disebabkan oleh semua spesies dan kebanyakan infekksi trematoda dan cestoda lainnya, termasuk sistiserkosis. Keamanan dan efektifitas dosis tunggal per oral obat ini juga membuatnya bermanfaat pada terapi massal beberapa infeksi. Praziquantel sangat efektif terhadap semua bentuk schistosomiasis, baik dalam fase akut, kronik maupun yang sudah mengalami splenomegali atau bahkan yang mengalami komplikasi lain.

    Berikut profil obat Praziquantel:
    · Praziquantel merupakn derivate pirazino-isokuinolin.
    · Obat ini merupakan antelmintik berspektrum lebar,
    · Efektif terhadap cestoda dan termatoda pada hewan dan manusia
    · Praziquantel berbentuk Kristal tidak berwarna dan rasanya pahit

    BalasHapus
  7. no 6: Terapi obat
    Pengobatan schistosomiasis pada dasarnya adalah :mengurangi dan mencegah kesakitan dan mengurangi sumber penular. Sebelum ditemukan obat yang efektif,berbagai jenis obat telah dipakai untuk mengobati penderita schistosomiasis, misalnya, hycanthone,niridazole, antimonials, amocanate dsb. Obat-obat tersebut tidak efektif dan beberapa sangat toksik. Pada saat ini obat yang dipakai adalah Praziquantel. (Sudomo M. 2008)

    BalasHapus
  8. saya ingin menambah jawaban no 5 salah satu cara untuk menghindari penyakit ini kita harus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, setelah melakukan sesuatu atau memegang barang atau benda kita harus mencuci tangan sehingga cacing - cacingnya tidak akan menempel

    BalasHapus

Rindu

Setiap pagi aku terbangun ku melihat keluar jendela yang tampak hanyalah jalan sunyi..... Dan setiap pagi itu pula aku merindukan mu