FENOTIAZIN
adalah antagonis dopamin dan bekerja
sentral dengan cara menghambat chemoreseptor trigger zone. Obat ini
dipakai untuk profilaksis dan terapi mual dan muntah akibat penyakit neoplasia,
pasca radiasi, dan muntah pasca penggunaan obat opioid, anestesia umum, dan
sitotoksik. Efek sedasi proklorperazin, ferfenazin, dan trifluoperazin lebih
rendah dibanding klorpromazin. Reaksi distonia berat kadang-kadang muncul pada
pemakaian fenotiazin, terutama pada anak-anak. Obat antipsikotik lainnya,
termasuk haloperidol dan levomepromazin (metotrimeperazin) juga digunakan untuk
meringankan gejala mual.
Beberapa
fenotiazin tersedia dalam bentuk suposituria yang dapat bermanfaat bagi pasien yang
mengalami muntah terus menerus atau mual berat. Proklorperazin juga tersedia
dalam bentuk tablet bukal yang diletakkan diantara bibir atas dan gusi.
DERIVAT FENOTIAZIN
FARMAKODINAMIK : Salah satu derivat dari fenotiazin
adalah Klorpromazin (CPZ) adalah 2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin.
Derivat fenotiazin lain dapat dengan cara substitusi pada tempat 2 dan 10 inti
fenotiazin. CPZ (largactill) berefek farmakodinamik sangat luas.
Largactill diambil dari kata large action.
Sususan
Saraf Pusat : CPZ menimbulkan efek sedasi disertai sikap
acuh tak acuh terhadap rangasangan lingkungan. Pada pemakaina lama dapat timbul
toleransi terhadap efek sedasi. Timbulnya sedasi amat tergantung dari status
emisinal penderita sebelum minum obat.
Klorpromazin berefek antispikosis terlepas dari efek sedasinya. CPZ
menimbulkan efek menenangkan pada hewan buas. Efek ini juga dimiliki oleh obat
obat lain, misalnya barbiturat, narkotij, memprobamat, atau klordiazepoksid.
Bebeda dengan barbiturat, CPZ tidak dapat mencengah timbulnya konvulsi akibat
rangsang listrik maupun rangsang obat. Semua derivat fenotiazin mempengaruhi
gangglia basal, sehimgga menimbulkan gejala parkinsonisme (efek ekstrapiramidal
).CPZ dapat mempengaruhi atau mencengah muntah yang disebabkan oleh rangsangan
pada chemo reseptor trigger zone. Muntah disebabkan oleh kelainan saluran cerna
atau vestibuler.fenotiazin terutama yang potensinya rendah menurunkan ambang
bangkitan sehingga penggunanya pada pasien epilepsi harus berhati-hati.
Otot Rangka: CPZ dapat
menimbulkan relaksasi otot skelet yang berada daam keadaan spastik. Cara
kerjanya relaksasi ini diduga bersifat sentral, sebab sambungan saraf otot dan
medula spinalis tidak dipengaruhi CPZ.
FARMAKOKINETIK
:
Kebanyakan antipsikosis absorbsi
sempurna, sebagian diantaranya mengalami metabolisme lintas pertama.
Biovailabilitas klorpromazin dan tioridazin berkisar antara 25-35% sedangkan
haloperidol mencapai 65%. Kebanyakan antipsikosis bersifat larut dalam lemak
danterikat kuat dengan protein plasma(92-99%) serta mamiliki volume distribusi
besar ( >7 L/kg).Metabolit klorpromazin ditemukan di urin sampai beberapa
minggu setelah pemberian obat terakhir.
MEKANISME KERJA :
Obat anti psikosis memblokade
dopamine pada reseptor pasca sinaptik neurondi otak, prosesnya di sistem limbik
dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 reseptor antagonis). Obat anti psikosis yang baru(minsalnya risperidone)
disamping berafinitas terhadap dopamine D2 reseptor juga terhadap serotonin.
EFEK
SAMPING :
CPZ menghambat ovulasi dan
menstruasi. CPZ juga menghambat sekresi ACTH. Efek terhadap sistem endrokin ini
terjadi berdasarkan efeknya terhadap hipotalamus. Semua fenotiazin, kecuali
klozapin menimbulkan hiperprolaktinea lewat penghambatan efek sentral
dopamin.batas keamanan CPZ cukup lebar, sehingga obat ini cukup aman. Efek
samping umumnya merupaan perluasan efek farmakodinamiknya. Gejala idiosinkrasi
mungkin timbul,berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. Reaksi ini disertai
eosinofilia dalam darah perifer.
Kardiovaskular: CPZ dapat menimbulkan hipotensi
berdasarkan beberapa hal, yaitu:
Ø Refleks
presor yang penting untuk mempertahankan tekanan darah yang dihambat oleh CPZ;
Ø CPZ berefek
a-bloker;
Ø CPZ
menimbulkan efek intropotik negatif pada jantung
REFERENSI
1. Ganiswara
SG, Setiabudy R, Suiyatna FD, Purwantyastuti, editor. 1995. Farmakologi dan
Terapi. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
2. Drs. Tan Hoan Tjay dan Drs Kirana
Rahardja.2002. Obat-obat penting dan khasiat,penggunaan,dan efek sampingnya.
Jakarta : PT Elex Media Kompuntindo Kelompok Gramedia. Edisi ke kelima
PERTANYAAN
:
1.
Bagaimana metabolisme dari fenotiazin?
2.
Berapa dosis yang digunakan oleh
pengguna fenotiazin?
3.
Apakah obat ini berinteraksi dengan
makanan/ minuman?comtoh
4.
Apakah obat ini berinteraksi dengan obat
lain? Contohnya
5.
Bagaimana mekanisme CPZ dapat menghambat
ovulasi dan menstruasi?
6.
Apakah obat ini aman dikonsumsi oleh ibu
hamil dan wanita menyusi?
7.
Apakah aman dikonsumsi dalam jangka
panjang? Efek yang akan timbul ?
8.
Tersedia dalam bentuk apa saja Klorpromazin?
9.
Apakah
ada kondisi kesehatan yang harus dipertimbangkan sebelum penggunaan CPZ ?
10. Kontraindikasi dan peringatan dari Klorpromazin?
11. Bagaimana penyimpanan fenotiazin
yang baik?
12. Apakah
ada kasus penyalahgunaan fenotiazin?
13. Sebutkan peringatan dari CPZ?
14. Apakah
ada kasus penyalahgunaan fenotiazin
15. Bagaimana mekanisme
CPZ dapat menghambat sekresi ACTH?
16. Bagaimana bioavaibility dari CPZ?
17. Farmakokinetik dan farmakodinamik
fenotiazin ?
18. Sebutkan merek dagang dari CPZ?
19. Sebutkan sinonim dari fenotiazin?
20. Bagaiman ADME dari CPZ?
21. Sebutkan derivat dari fenotiazin ?
21. Sebutkan derivat dari fenotiazin ?
anisa, metabolisme fenotiazin terjadi di hepar, tepatnya oleh enzim sitokrom P450 oksidase.
BalasHapusYaa saya sependapat metabolismr fenotiazin meleqati first pass metabolism tp membuat bioavaibilitasny berkurang
Hapusya memang betul metabolisme fenotiazin terjadi di hati, dengan enzim sitokrom P450 oksidase. Nah, apa yang membuat bioavailibilitasnya berkurang? apakah karena terjadi biotransformasi dari obat tersebut menjadi senyawa lain? lantas bagaimanakah efek farmakologi dari hasil biotransformasi fenotiazin tersebut pada tubuh?
Hapusjawaban no 10
BalasHapusKontraindikasi klorpromazin:koma karena depresan SSP, depresi sumsum tulang, hindari pada feokromositoma, gangguan hati dan ginjal berat.
Peringatan klorpromazin:penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, penyakit pernapasan, parkinsonisme, epilepsi, infeksi akut, hamil, menyusui, gangguan ginjal dan hati, riwayat sakit kuning, leukopenia, hipotiroidisme, miastenia gravis, hipertrofi prostat, glaukoma sudut sempit, hati-hati pada lansia, hindari pemutusan obat tiba-tiba, setelah injeksi intra muskular pasien sebaiknya tetap tiduran selama 30 menit.
saya akan menjawab no 13.
BalasHapusPeringatan:
•Wanita hamil sebaiknya menghindari penggunaan chlorpromazine, kecuali atas anjuran dokter. Obat ini dapat memperpanjang proses bersalin dan berpotensi memicu gejala putus obat pada bayi yang baru lahir.
•Ibu menyusui dilarang menggunakan chlorpromazine.
•Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan jantung, masalah pada pembuluh darah, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan prostat, diabetes, glaukoma, myasthenia gravis, epilepsi, depresi, penyakit Parkinson, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap kejang atau sakit kuning.
•Jangan menghentikan konsumsi chlorpromazine secara tiba-tiba atau tanpa konsultasi dengan dokter.
•Pengidap diabetes yang menggunakan chlorpromazine dianjurkan untuk lebih sering memeriksakan kadar gula darahnya.
• Jika menggunakan chlorpromazine, beri tahu dokter sebelum menjalani pengobatan medis apa pun. Obat ini dapat memengaruhi efek obat bius.
• Hindari konsumsi minuman keras, rokok, dan konsumsi antasida selama Anda menggunakan chlorpromazine.
• Pastikan Anda tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat jika merasa mengantuk setelah menggunakan chlorpromazine.
•Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
18. merek dagang CPZ
BalasHapusCepezet – Meprosetil – Promactil – Largactil
Largactil, Thorazine, Ormazine, Thorazine Spansule, Chlorpromazine
13. Peringatan dan Perhatian obat CPZ :
BalasHapus- Obat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal.
- Hati-hati pada pasien yang hipersensitif.
- Dapat melemahkan mental/fisik, abilitas.
- Penggunaan pada wanita hamil belum diketahui dengan pasti, di-gunakan hanya bila perlu.
- Pemakaian bersama alkohol, menyebabkan efek aditif.
- Hati-hati pada penderita dengan kelainan fungsi hati.
- Hati-hati diberikan pada pasien lanjut usia.
Hay nissa,saya akan coba menjawab pertanyaan nmbr 11. Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
BalasHapusHay nissa,saya akan coba menjawab pertanyaan nmbr 11. Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
BalasHapusFARMAKODINAMIK : Salah satu derivat dari fenotiazin adalah Klorpromazin (CPZ) adalah 2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin. Derivat fenotiazin lain dapat dengan cara substitusi pada tempat 2 dan 10 inti fenotiazin. CPZ (largactill) berefek farmakodinamik sangat luas. Largactill diambil dari kata large action.
BalasHapusSususan Saraf Pusat : CPZ menimbulkan efek sedasi disertai sikap acuh tak acuh terhadap rangasangan lingkungan. Pada pemakaina lama dapat timbul toleransi terhadap efek sedasi. Timbulnya sedasi amat tergantung dari status emisinal penderita sebelum minum obat. Klorpromazin berefek antispikosis terlepas dari efek sedasinya. CPZ menimbulkan efek menenangkan pada hewan buas. Efek ini juga dimiliki oleh obat obat lain, misalnya barbiturat, narkotij, memprobamat, atau klordiazepoksid. Bebeda dengan barbiturat, CPZ tidak dapat mencengah timbulnya konvulsi akibat rangsang listrik maupun rangsang obat. Semua derivat fenotiazin mempengaruhi gangglia basal, sehimgga menimbulkan gejala parkinsonisme (efek ekstrapiramidal ).CPZ dapat mempengaruhi atau mencengah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada chemo reseptor trigger zone. Muntah disebabkan oleh kelainan saluran cerna atau vestibuler.fenotiazin terutama yang potensinya rendah menurunkan ambang bangkitan sehingga penggunanya pada pasien epilepsi harus berhati-hati.
Otot Rangka: CPZ dapat menimbulkan relaksasi otot skelet yang berada daam keadaan spastik. Cara kerjanya relaksasi ini diduga bersifat sentral, sebab sambungan saraf otot dan medula spinalis tidak dipengaruhi CPZ.
FARMAKOKINETIK :
Kebanyakan antipsikosis absorbsi sempurna, sebagian diantaranya mengalami metabolisme lintas pertama. Biovailabilitas klorpromazin dan tioridazin berkisar antara 25-35% sedangkan haloperidol mencapai 65%. Kebanyakan antipsikosis bersifat larut dalam lemak danterikat kuat dengan protein plasma(92-99%) serta mamiliki volume distribusi besar ( >7 L/kg).Metabolit klorpromazin ditemukan di urin sampai beberapa minggu setelah pemberian obat terakhir.
assalamualaikum nisa saya akan menjawab no 2 oral : 10-25 mg, tiap 4-6 jam. ANAK 500 mcg/kg bb tiap 4-6 jam; 15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari.Injeksi intramuskular dalam: dosis awal 25 mg, kemudian 25-50 mg tiap 3-4 jam sampai muntah berhenti. ANAK: 500 mcg/kg bb tiap 6-8 jam (15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari).
BalasHapusfenotiazin di metabolisme di hepar, tepatnya oleh enzim sitokrom P450 oksidase
BalasHapusAnnisa, obat ini stabil pada suhu ruangan sehingga sebaiknya penyimpanan nya berada pada rentang suhu ruangan. Lalu untuk mencegah terjadinya oksidasi maka dapat disiasati agar penyimpanan tidak mwnghadap ke arah matahari secara langsung
BalasHapusmalam anisa saya akan mencoba menjawab no 21 yaitu derivat fenotiazin, yaitu: senyawa dimetilaminopropil (klorpromazin, promazin, trifluproazin), senyawa piperidil (mepazin, tioridazin), senyawa piperazin (asetofenazin, karfenazin, flufenasin)
BalasHapusnmr 6 mnrt saya sebaiknya ibu hamil atau menyusui jgn mngkonsumsi obat ini krn akan berdmpak kpd bayi atau janin
BalasHapusnmr 7 mnrt saya aman jika di konsumsi sesuai aturan dan dosis
BalasHapusnmr 8 dr artikel yg saya baca Chlorpromazine (CPZ) / Klorpromazin HCl Sediaan: Tablet 25 mg dan 100 mg Injeksi 25 mg/ml
BalasHapusnmr 10 dr artikel yg saya baca Peringatan: Wanita hamil sebaiknya menghindari penggunaan chlorpromazine, kecuali atas anjuran dokter.
BalasHapusnmr 11 mnrt saya penyimpanan yg baik jgn di letakkan lngsg berpapasan dgn cahaya, jgn di tempat lembap dan mudah berjamur, sebaiknya di suhu ruangan
BalasHapusnmr 18
BalasHapusMerk Dagang. Cepezet – Meprosetil – Promactil – Largactil.
Hai annisa, terkait pertanyaan no 4, fenotiazin dapat berinteraksi dengan litium.
BalasHapusAntipsikotik: meningkatkan risiko efek samping ekstrapiramidal dan dapat terjadi neurotoksisitas ketika litium diberikan bersama klozapin, haloperidol atau fenotiazin; meningkatkan risiko aritmia ventrikular ketika litium diberikan bersama
hai annisa, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 9
BalasHapusDalam penggunakan obat kita harus memngetahui kondisi seperti apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan obat. Pada CPZ ini harus dipertimbangkan penggunaannya pada pasien yang mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti: Penderita gangguan jantung, masalah pada pembuluh darah, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan prostat, diabetes, glaukoma, myasthenia gravis, epilepsi, depresi, penyakit Parkinson, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap kejang atau sakit kuning dan harap berhati-hati bagi lansia.
NO 13,
BalasHapus-Obat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal
-hati2 pada pasien hipersensitif
-dapat melemahkan mental/ fisik, abilitas
-penggunaan pd wanita hamil belum diketahui dengan pasti , digunakan hanya bila perlu
-pemakaian bersama alkohol akan menyebabkan aditif
jawaban no 7 . menurut saya tidak aman jika mengkonsumsinya dalam jangka panjg krna akan menimbulkan toksik bagi tubuh.. jika ingin mengkonsumsikan dlm jangka panjng sebaikny berkonsultasi dg apotek dn dokter anda
BalasHapusbenar apa yang di sampaikan kak geby, karena dalam penggunaan jangka panjang memungkinkan terjadinya efek toksik akibat penimbunan obat di tubuh.
Hapusjawaban no 7 . menurut saya tidak aman jika mengkonsumsinya dalam jangka panjg krna akan menimbulkan toksik bagi tubuh.. jika ingin mengkonsumsikan dlm jangka panjng sebaikny berkonsultasi dg apotek dn dokter anda
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan no. 2 fenotiazin, contoh obat : chlorpromazine (dosis 150-600 mg/hari), thioridazin (dosis 150-600 mg/hari), Trifluoperazin (dosis 10-15 mg/hari),perfenazin (12-24 mg/hari), Flufenazin (dosis 10-15 mg/hari).
BalasHapusSinonim dari fenotiazin seperti chlorpromazin dan fluphenazin
BalasHapuspertanyaan no 2
BalasHapusoral : 10-25 mg, tiap 4-6 jam. ANAK 500 mcg/kg bb tiap 4-6 jam; 15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari.Injeksi intramuskular dalam: dosis awal 25 mg, kemudian 25-50 mg tiap 3-4 jam sampai muntah berhenti. ANAK: 500 mcg/kg bb tiap 6-8 jam (15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari).
no 18
BalasHapusmerek dagang CPZ
Cepezet – Meprosetil – Promactil – Largactil
Largactil, Thorazine, Ormazine, Thorazine Spansule, Chlorpromazine
kelebihan / peningkatan aktivitas neuron dopaminergik pada otak (SSP) dapat menyebabkan skizoprenia, yaitu Suatu gangguan mental yang disebabkan oleh disfungsi otak dengan sifat menonjol seperti delusi, halusinasi ( sering dalam bentuk suara) dan gangguan pemikiran atau bicara. sedangkan kekurangan dopamin dapat menyebabkan stress, gangguan pola tidur, nafsu makan menurun, gangguan mood dan susunan saraf pusat.
BalasHapusoral : 10-25 mg, tiap 4-6 jam. ANAK 500 mcg/kg bb tiap 4-6 jam; 15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari.Injeksi intramuskular dalam: dosis awal 25 mg, kemudian 25-50 mg tiap 3-4 jam sampai muntah berhenti.
BalasHapusnama dagang chlorpromazine : Chlorpromazine (CPZ), Largactil, Promactil, Meprosetil, cepezet
BalasHapusno 10
BalasHapuskontraindikasi klospramin pada penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, penyakit pernapasan, parkinsonisme, epilepsi, infeksi akut, hamil, menyusui, gangguan ginjal dan hati, riwayat sakit kuning, leukopenia, hipotiroidisme, miastenia gravis, hipertrofi prostat, glaukoma sudut sempit, dan lansia
saya setuju dengan saudari bunga, dimana untuk obat ini sendiri perlu perhatian juga, dlm penggunaannya. agar tidak menimbulkan efek yg tidak dinginkan dan pengunaan obat yg rasioanal pun dpt tercapai
Hapus