Sabtu, 14 Oktober 2017

Kimia Medisinal "FENOTIAZIN"

“FENOTIAZIN”

FENOTIAZIN adalah antagonis dopamin dan bekerja sentral dengan cara menghambat chemoreseptor trigger zone. Obat ini dipakai untuk profilaksis dan terapi mual dan muntah akibat penyakit neoplasia, pasca radiasi, dan muntah pasca penggunaan obat opioid, anestesia umum, dan sitotoksik. Efek sedasi proklorperazin, ferfenazin, dan trifluoperazin lebih rendah dibanding klorpromazin. Reaksi distonia berat kadang-kadang muncul pada pemakaian fenotiazin, terutama pada anak-anak. Obat antipsikotik lainnya, termasuk haloperidol dan levomepromazin (metotrimeperazin) juga digunakan untuk meringankan gejala mual.
Beberapa fenotiazin tersedia dalam bentuk suposituria yang dapat bermanfaat bagi pasien yang mengalami muntah terus menerus atau mual berat. Proklorperazin juga tersedia dalam bentuk tablet bukal yang diletakkan diantara bibir atas dan gusi.

DERIVAT FENOTIAZIN
FARMAKODINAMIK : Salah satu derivat dari fenotiazin adalah Klorpromazin (CPZ) adalah 2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin. Derivat fenotiazin lain dapat dengan cara substitusi pada tempat 2 dan 10 inti fenotiazin. CPZ (largactill) berefek farmakodinamik sangat luas. Largactill diambil dari kata large action.
Sususan Saraf  Pusat : CPZ  menimbulkan efek sedasi disertai sikap acuh tak acuh terhadap rangasangan lingkungan. Pada pemakaina lama dapat timbul toleransi terhadap efek sedasi. Timbulnya sedasi amat tergantung dari status emisinal penderita sebelum minum obat.  Klorpromazin berefek antispikosis terlepas dari efek sedasinya. CPZ menimbulkan efek menenangkan pada hewan buas. Efek ini juga dimiliki oleh obat obat lain, misalnya barbiturat, narkotij, memprobamat, atau klordiazepoksid. Bebeda dengan barbiturat, CPZ tidak dapat mencengah timbulnya konvulsi akibat rangsang listrik maupun rangsang obat. Semua derivat fenotiazin mempengaruhi gangglia basal, sehimgga menimbulkan gejala parkinsonisme (efek ekstrapiramidal ).CPZ dapat mempengaruhi atau mencengah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada chemo reseptor trigger zone. Muntah disebabkan oleh kelainan saluran cerna atau vestibuler.fenotiazin terutama yang potensinya rendah menurunkan ambang bangkitan sehingga penggunanya pada pasien epilepsi harus berhati-hati.
Otot Rangka: CPZ dapat menimbulkan relaksasi otot skelet yang berada daam keadaan spastik. Cara kerjanya relaksasi ini diduga bersifat sentral, sebab sambungan saraf otot dan medula spinalis tidak dipengaruhi CPZ.

FARMAKOKINETIK :
Kebanyakan antipsikosis absorbsi sempurna, sebagian diantaranya mengalami metabolisme lintas pertama. Biovailabilitas klorpromazin dan tioridazin berkisar antara 25-35% sedangkan haloperidol mencapai 65%. Kebanyakan antipsikosis bersifat larut dalam lemak danterikat kuat dengan protein plasma(92-99%) serta mamiliki volume distribusi besar ( >7 L/kg).Metabolit klorpromazin ditemukan di urin sampai beberapa minggu setelah pemberian obat terakhir.

MEKANISME KERJA :
Obat anti psikosis memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neurondi otak, prosesnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 reseptor antagonis). Obat anti psikosis yang baru(minsalnya risperidone) disamping berafinitas terhadap dopamine D2 reseptor juga terhadap serotonin.

EFEK SAMPING :
CPZ menghambat ovulasi dan menstruasi. CPZ juga menghambat sekresi ACTH. Efek terhadap sistem endrokin ini terjadi berdasarkan efeknya terhadap hipotalamus. Semua fenotiazin, kecuali klozapin menimbulkan hiperprolaktinea lewat penghambatan efek sentral dopamin.batas keamanan CPZ cukup lebar, sehingga obat ini cukup aman. Efek samping umumnya merupaan perluasan efek farmakodinamiknya. Gejala idiosinkrasi mungkin timbul,berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. Reaksi ini disertai eosinofilia dalam darah perifer.

Kardiovaskular: CPZ dapat menimbulkan hipotensi berdasarkan beberapa hal, yaitu:
Ø  Refleks presor yang penting untuk mempertahankan tekanan darah yang dihambat oleh CPZ;
Ø  CPZ berefek a-bloker;
Ø  CPZ menimbulkan efek intropotik negatif pada jantung


REFERENSI

1.   Ganiswara SG, Setiabudy R, Suiyatna FD, Purwantyastuti, editor. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
2.  Drs. Tan  Hoan Tjay dan  Drs Kirana Rahardja.2002. Obat-obat penting dan khasiat,penggunaan,dan efek sampingnya. Jakarta : PT Elex Media Kompuntindo Kelompok Gramedia. Edisi ke kelima


PERTANYAAN :
1.        Bagaimana metabolisme dari fenotiazin?
2.        Berapa dosis yang digunakan oleh pengguna fenotiazin?
3.        Apakah obat ini berinteraksi dengan makanan/ minuman?comtoh
4.        Apakah obat ini berinteraksi dengan obat lain? Contohnya
5.        Bagaimana mekanisme CPZ dapat menghambat ovulasi dan menstruasi?
6.        Apakah obat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan wanita menyusi?
7.        Apakah aman dikonsumsi dalam jangka panjang? Efek yang akan timbul ?
8.        Tersedia dalam bentuk apa saja Klorpromazin?
9.        Apakah ada kondisi kesehatan yang harus dipertimbangkan sebelum penggunaan CPZ ?
10.     Kontraindikasi dan peringatan dari Klorpromazin?
11.    Bagaimana penyimpanan fenotiazin yang baik?
12.    Apakah ada kasus penyalahgunaan fenotiazin?
13.    Sebutkan peringatan dari CPZ?
14.    Apakah ada kasus penyalahgunaan fenotiazin
15.    Bagaimana mekanisme CPZ dapat menghambat sekresi ACTH?
16.    Bagaimana bioavaibility dari CPZ?
17.    Farmakokinetik dan farmakodinamik fenotiazin ?
18.    Sebutkan merek dagang dari CPZ?
19.    Sebutkan sinonim dari fenotiazin?
20.    Bagaiman ADME dari CPZ?
21.  Sebutkan derivat dari fenotiazin ?

35 komentar:

  1. anisa, metabolisme fenotiazin terjadi di hepar, tepatnya oleh enzim sitokrom P450 oksidase.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa saya sependapat metabolismr fenotiazin meleqati first pass metabolism tp membuat bioavaibilitasny berkurang

      Hapus
    2. ya memang betul metabolisme fenotiazin terjadi di hati, dengan enzim sitokrom P450 oksidase. Nah, apa yang membuat bioavailibilitasnya berkurang? apakah karena terjadi biotransformasi dari obat tersebut menjadi senyawa lain? lantas bagaimanakah efek farmakologi dari hasil biotransformasi fenotiazin tersebut pada tubuh?

      Hapus
  2. jawaban no 10
    Kontraindikasi klorpromazin:koma karena depresan SSP, depresi sumsum tulang, hindari pada feokromositoma, gangguan hati dan ginjal berat.

    Peringatan klorpromazin:penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, penyakit pernapasan, parkinsonisme, epilepsi, infeksi akut, hamil, menyusui, gangguan ginjal dan hati, riwayat sakit kuning, leukopenia, hipotiroidisme, miastenia gravis, hipertrofi prostat, glaukoma sudut sempit, hati-hati pada lansia, hindari pemutusan obat tiba-tiba, setelah injeksi intra muskular pasien sebaiknya tetap tiduran selama 30 menit.

    BalasHapus
  3. saya akan menjawab no 13.
    Peringatan:
    •Wanita hamil sebaiknya menghindari penggunaan chlorpromazine, kecuali atas anjuran dokter. Obat ini dapat memperpanjang proses bersalin dan berpotensi memicu gejala putus obat pada bayi yang baru lahir.
    •Ibu menyusui dilarang menggunakan chlorpromazine.
    •Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan jantung, masalah pada pembuluh darah, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan prostat, diabetes, glaukoma, myasthenia gravis, epilepsi, depresi, penyakit Parkinson, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap kejang atau sakit kuning.
    •Jangan menghentikan konsumsi chlorpromazine secara tiba-tiba atau tanpa konsultasi dengan dokter.
    •Pengidap diabetes yang menggunakan chlorpromazine dianjurkan untuk lebih sering memeriksakan kadar gula darahnya.
    • Jika menggunakan chlorpromazine, beri tahu dokter sebelum menjalani pengobatan medis apa pun. Obat ini dapat memengaruhi efek obat bius.
    • Hindari konsumsi minuman keras, rokok, dan konsumsi antasida selama Anda menggunakan chlorpromazine.
    • Pastikan Anda tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat jika merasa mengantuk setelah menggunakan chlorpromazine.
    •Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

    BalasHapus
  4. 18. merek dagang CPZ
    Cepezet – Meprosetil – Promactil – Largactil
    Largactil, Thorazine, Ormazine, Thorazine Spansule, Chlorpromazine

    BalasHapus
  5. 13. Peringatan dan Perhatian obat CPZ :
    - Obat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal.
    - Hati-hati pada pasien yang hipersensitif.
    - Dapat melemahkan mental/fisik, abilitas.
    - Penggunaan pada wanita hamil belum diketahui dengan pasti, di-gunakan hanya bila perlu.
    - Pemakaian bersama alkohol, menyebabkan efek aditif.
    - Hati-hati pada penderita dengan kelainan fungsi hati.
    - Hati-hati diberikan pada pasien lanjut usia.

    BalasHapus
  6. Hay nissa,saya akan coba menjawab pertanyaan nmbr 11. Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. 

    BalasHapus
  7. Hay nissa,saya akan coba menjawab pertanyaan nmbr 11. Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. 

    BalasHapus
  8. FARMAKODINAMIK : Salah satu derivat dari fenotiazin adalah Klorpromazin (CPZ) adalah 2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin. Derivat fenotiazin lain dapat dengan cara substitusi pada tempat 2 dan 10 inti fenotiazin. CPZ (largactill) berefek farmakodinamik sangat luas. Largactill diambil dari kata large action.
    Sususan Saraf Pusat : CPZ menimbulkan efek sedasi disertai sikap acuh tak acuh terhadap rangasangan lingkungan. Pada pemakaina lama dapat timbul toleransi terhadap efek sedasi. Timbulnya sedasi amat tergantung dari status emisinal penderita sebelum minum obat. Klorpromazin berefek antispikosis terlepas dari efek sedasinya. CPZ menimbulkan efek menenangkan pada hewan buas. Efek ini juga dimiliki oleh obat obat lain, misalnya barbiturat, narkotij, memprobamat, atau klordiazepoksid. Bebeda dengan barbiturat, CPZ tidak dapat mencengah timbulnya konvulsi akibat rangsang listrik maupun rangsang obat. Semua derivat fenotiazin mempengaruhi gangglia basal, sehimgga menimbulkan gejala parkinsonisme (efek ekstrapiramidal ).CPZ dapat mempengaruhi atau mencengah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada chemo reseptor trigger zone. Muntah disebabkan oleh kelainan saluran cerna atau vestibuler.fenotiazin terutama yang potensinya rendah menurunkan ambang bangkitan sehingga penggunanya pada pasien epilepsi harus berhati-hati.
    Otot Rangka: CPZ dapat menimbulkan relaksasi otot skelet yang berada daam keadaan spastik. Cara kerjanya relaksasi ini diduga bersifat sentral, sebab sambungan saraf otot dan medula spinalis tidak dipengaruhi CPZ.

    FARMAKOKINETIK :
    Kebanyakan antipsikosis absorbsi sempurna, sebagian diantaranya mengalami metabolisme lintas pertama. Biovailabilitas klorpromazin dan tioridazin berkisar antara 25-35% sedangkan haloperidol mencapai 65%. Kebanyakan antipsikosis bersifat larut dalam lemak danterikat kuat dengan protein plasma(92-99%) serta mamiliki volume distribusi besar ( >7 L/kg).Metabolit klorpromazin ditemukan di urin sampai beberapa minggu setelah pemberian obat terakhir.

    BalasHapus
  9. assalamualaikum nisa saya akan menjawab no 2 oral : 10-25 mg, tiap 4-6 jam. ANAK 500 mcg/kg bb tiap 4-6 jam; 15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari.Injeksi intramuskular dalam: dosis awal 25 mg, kemudian 25-50 mg tiap 3-4 jam sampai muntah berhenti. ANAK: 500 mcg/kg bb tiap 6-8 jam (15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari).

    BalasHapus
  10. fenotiazin di metabolisme di hepar, tepatnya oleh enzim sitokrom P450 oksidase

    BalasHapus
  11. Annisa, obat ini stabil pada suhu ruangan sehingga sebaiknya penyimpanan nya berada pada rentang suhu ruangan. Lalu untuk mencegah terjadinya oksidasi maka dapat disiasati agar penyimpanan tidak mwnghadap ke arah matahari secara langsung

    BalasHapus
  12. malam anisa saya akan mencoba menjawab no 21 yaitu derivat fenotiazin, yaitu: senyawa dimetilaminopropil (klorpromazin, promazin, trifluproazin), senyawa piperidil (mepazin, tioridazin), senyawa piperazin (asetofenazin, karfenazin, flufenasin)

    BalasHapus
  13. nmr 6 mnrt saya sebaiknya ibu hamil atau menyusui jgn mngkonsumsi obat ini krn akan berdmpak kpd bayi atau janin

    BalasHapus
  14. nmr 7 mnrt saya aman jika di konsumsi sesuai aturan dan dosis

    BalasHapus
  15. nmr 8 dr artikel yg saya baca Chlorpromazine (CPZ) / Klorpromazin HCl Sediaan: Tablet 25 mg dan 100 mg Injeksi 25 mg/ml

    BalasHapus
  16. nmr 10 dr artikel yg saya baca Peringatan: Wanita hamil sebaiknya menghindari penggunaan chlorpromazine, kecuali atas anjuran dokter.

    BalasHapus
  17. nmr 11 mnrt saya penyimpanan yg baik jgn di letakkan lngsg berpapasan dgn cahaya, jgn di tempat lembap dan mudah berjamur, sebaiknya di suhu ruangan

    BalasHapus
  18. nmr 18
    Merk Dagang. Cepezet – Meprosetil – Promactil – Largactil.

    BalasHapus
  19. Hai annisa, terkait pertanyaan no 4, fenotiazin dapat berinteraksi dengan litium.
    Antipsikotik: meningkatkan risiko efek samping ekstrapiramidal dan dapat terjadi neurotoksisitas ketika litium diberikan bersama klozapin, haloperidol atau fenotiazin; meningkatkan risiko aritmia ventrikular ketika litium diberikan bersama

    BalasHapus
  20. hai annisa, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 9
    Dalam penggunakan obat kita harus memngetahui kondisi seperti apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan obat. Pada CPZ ini harus dipertimbangkan penggunaannya pada pasien yang mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti: Penderita gangguan jantung, masalah pada pembuluh darah, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan prostat, diabetes, glaukoma, myasthenia gravis, epilepsi, depresi, penyakit Parkinson, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap kejang atau sakit kuning dan harap berhati-hati bagi lansia.

    BalasHapus
  21. NO 13,
    -Obat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal
    -hati2 pada pasien hipersensitif
    -dapat melemahkan mental/ fisik, abilitas
    -penggunaan pd wanita hamil belum diketahui dengan pasti , digunakan hanya bila perlu
    -pemakaian bersama alkohol akan menyebabkan aditif

    BalasHapus
  22. jawaban no 7 . menurut saya tidak aman jika mengkonsumsinya dalam jangka panjg krna akan menimbulkan toksik bagi tubuh.. jika ingin mengkonsumsikan dlm jangka panjng sebaikny berkonsultasi dg apotek dn dokter anda

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar apa yang di sampaikan kak geby, karena dalam penggunaan jangka panjang memungkinkan terjadinya efek toksik akibat penimbunan obat di tubuh.

      Hapus
  23. jawaban no 7 . menurut saya tidak aman jika mengkonsumsinya dalam jangka panjg krna akan menimbulkan toksik bagi tubuh.. jika ingin mengkonsumsikan dlm jangka panjng sebaikny berkonsultasi dg apotek dn dokter anda

    BalasHapus
  24. Saya akan menjawab pertanyaan no. 2 fenotiazin, contoh obat : chlorpromazine (dosis 150-600 mg/hari), thioridazin (dosis 150-600 mg/hari), Trifluoperazin (dosis 10-15 mg/hari),perfenazin (12-24 mg/hari), Flufenazin (dosis 10-15 mg/hari).

    BalasHapus
  25. Sinonim dari fenotiazin seperti chlorpromazin dan fluphenazin

    BalasHapus
  26. pertanyaan no 2
    oral : 10-25 mg, tiap 4-6 jam. ANAK 500 mcg/kg bb tiap 4-6 jam; 15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari.Injeksi intramuskular dalam: dosis awal 25 mg, kemudian 25-50 mg tiap 3-4 jam sampai muntah berhenti. ANAK: 500 mcg/kg bb tiap 6-8 jam (15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari).

    BalasHapus
  27. no 18
    merek dagang CPZ
    Cepezet – Meprosetil – Promactil – Largactil
    Largactil, Thorazine, Ormazine, Thorazine Spansule, Chlorpromazine

    BalasHapus
  28. kelebihan / peningkatan aktivitas neuron dopaminergik pada otak (SSP) dapat menyebabkan skizoprenia, yaitu Suatu gangguan mental yang disebabkan oleh disfungsi otak dengan sifat menonjol seperti delusi, halusinasi ( sering dalam bentuk suara) dan gangguan pemikiran atau bicara. sedangkan kekurangan dopamin dapat menyebabkan stress, gangguan pola tidur, nafsu makan menurun, gangguan mood dan susunan saraf pusat.

    BalasHapus
  29. oral : 10-25 mg, tiap 4-6 jam. ANAK 500 mcg/kg bb tiap 4-6 jam; 15 tahun maksimal 40 mg/hari, 6-12 tahun maksimal 75 mg/hari.Injeksi intramuskular dalam: dosis awal 25 mg, kemudian 25-50 mg tiap 3-4 jam sampai muntah berhenti.

    BalasHapus
  30. nama dagang chlorpromazine : Chlorpromazine (CPZ), Largactil, Promactil, Meprosetil, cepezet

    BalasHapus
  31. no 10
    kontraindikasi klospramin pada penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, penyakit pernapasan, parkinsonisme, epilepsi, infeksi akut, hamil, menyusui, gangguan ginjal dan hati, riwayat sakit kuning, leukopenia, hipotiroidisme, miastenia gravis, hipertrofi prostat, glaukoma sudut sempit, dan lansia

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan saudari bunga, dimana untuk obat ini sendiri perlu perhatian juga, dlm penggunaannya. agar tidak menimbulkan efek yg tidak dinginkan dan pengunaan obat yg rasioanal pun dpt tercapai

      Hapus

Rindu

Setiap pagi aku terbangun ku melihat keluar jendela yang tampak hanyalah jalan sunyi..... Dan setiap pagi itu pula aku merindukan mu