“OXAMNIQUINE”
Oxamniquine merupakan obat yang digunakan
untuk mengobati penyakit Schistosomiasis (Bilharzia). Berdasarkan penyakit yang
disebabkan oleh parasit ini, penyakit ini merupakan penyakit yang paling banyak
diderita kedua di dunia setelah malaria. Diperkirakan sekitar 500 ribu orang
meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya. Infeksi pada saluran kemih bisa
menyebabkan kanker kandung kemih, lalu apabila terinfeksi pada usus dapat
menyebabkan kerusakan pada hati. Penyakit ini disebabkan oleh cacing kecil yang
disebut schistosomes yang dapat hidup di air. Parasit ini dapat dengan cepat
menembus kulit manusia dalam bentuk larva dan begitu masuk ke dalam aliran
darah manusia akan berubah menjadi cacing dewasa. Cacing dewasa betina
menghasilkan telur dan akan terjebak pada jaringan atau organ manusia sehingga
menyebabkan inflamasi yang berlangsung lama.
LIMA
SPESIES SCHISTOSOMA SP MENGINFEKSI MANUSIA
1. S. mansoni yang
tersebar lebih luas di Afrika, semenajung Arabia dan Laut Tengah bagian Timur,
Amerika Selatan (Brazilia, Venezuela dan Suriname), dan kepulauan Caribia
(Puetro Rico, tanpa Cuba). S. mansoni paling luas
penyebarannya di duna. Sistoma ini hanya dapat menginfeksi manusia dan
rodensia.
2. S. hematobium yang
dominan di Afrika dan Laut Tengah bagian Timur
3. S. japanicum yang
distribusinya terbesar di Cina, Filipina, dan Asia Tenggara (Kamboja,
Laos,Thailand, dan Indonesia) yang dapat menginfeksi selain manusia juga
menginfeksi babi, anjing, dan kerbau air.
4. S. mekongki yang
hanya prevalen di delta sungai Mekong di Thailand, Kamboja, dan Laos.
5. S. intercalatum yang
ditemukan di Afrika Tengah.
Pada awal 1960-an satu-satunya obat yang tersedia adalah
lucanthone trisiklik dan antimonial seperti stibocaptate. Namun kedua obat ini
memiliki efek samping yang cukup besar. Pada tahun 1964, Pfizer memprakarsai
sebuah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan obat baru bagi penyakit
schistosomiasis, lalu ditemukanlah obat oxamniquine.
Stibocaptate
Oxamniquine
sekarang diketahui menghambat sintesis asam nukleat di sel skistosomal.
Mekanisme aksinya diduga melibatkan aktivasi enzim sulphotransferase yang ada
pada sel parasit. Setelah oxamniquine terikat pada site aktif dari enzim
schistosomal gugus hidroksil dirubah menjadi ester sulfat. Dimana struktur
akhir yang terbentuk adalah sebuah zat alkilasi yang akan mengalkilasi DNA
parasit dan mencegah replikasi DNA parasit
MEKANISME KERJA
OXAMNIQIUNE
Salah satu
metode untuk mensintesis oxamniquine adalah dimulai dari struktur kuinolin (I).Substituen metil pada cincin heterosiklik secara
selekif diklorinasi dan alkil klorida (II) mengalami substitusi nukleofilik
dengan 2-aminopropana untuk membentuk struktur III. Reduksi dengan gas hidrogen
menggunakan katalis nikel membentuk tetrahydroquinoline (IV), dimana nitrat
untuk memberi campuran isomer. Ini terpisah dan isomer yang diinginkan kemudian
mengalami hidroksilasi dengan adanya jamur Aspergillus
sclerotiorum. Enzim mikroba mengkatalis reaksi oksidasi.
Turunan Oxamniquine
disintesis dan dievaluasi sebagai agen schistosomicide baru. Oxamniquine
(1,2,3,4-tetrahydro-2 - [[1-methylethyl) amino] methyl]
-7-nitro-6-quinolinemethanol) diajukan ke reaksi Mannich, menggunakan
formaldehida, paraformaldehida dan asetaldehida sebagai reagen, dan memberi
tiga produk tak terduga: dua di antaranya di siklized pada rantai samping
alkilamina dan yang lainnya di eterifikasi pada kelompok
aminaquinolinemethanol. Ketiga senyawa tersebut secara biologis dievaluasi
dengan menggunakan tikus yang terinfeksi dengan Schistosoma mansoni dan
menunjukkan aktivitas yang menjanjikan, namun memiliki toksisitas yang lebih
tinggi. Untuk studi tentang hubungan aktivitas struktur, hasil menunjukkan
bahwa gugus alkilamin samping dapat dimodifikasi dengan aktivitas yang diawetkan,
namun modifikasi ini dikaitkan dengan peningkatan toksisitas.
REFERENSI
2.
Kee, Joyce L, dan
Evelyn R. Hayes.1996. Farmakologi. Jakarta: EGC
3.
Siswandonodkk,2000. Kimia
Medisinal 2.Surabaya: Universitas Airlangga Press
4.
Patrick, G. L. 2013. An Introduction to Medicinal
Chemistry Fifth Edition, UK, Oxford University Press.
PERTANYAAN
1. Sbutkan efek
samping oxamniquine?
2. Apakah obat ini
berinteraksi dengan makanan/minuman/obatlainnya?berikan contohnya
3. Apakah obat ini
aman dikonsumsi ibu hamil dan wanita menyusui?
5. Sebutkan
kontraindikasi dari oxamniquine?
7. Bagaimana
bioavailabilitas oxamniquine?
8. Apakah obat ini
aman dikonsumsi dalam jangka panjang ?
9. Apakah oxamniquine
spesifik pada satu reseptor?
10. Sebutkan
turunan lainnya yang dapat digunakan untuk mengibati schistosomiasis?
11. apakah aman untuk berkendara atau mengoperasikan alat berat saat sedang mengonsumsikan obat ini?
1. Efek samping oxamniquine
BalasHapusPusing
Kantuk
Sakit kepala
Perubahan perilaku
Perangsangan
Halusinasi
bagaimana cara pencegahan agar terhindar dari penyakit ini ?
BalasHapussaya akan menjawab pertanyaan no 11
BalasHapusJika Anda mengalami rasa kantuk, pusing, hipotensi atau pusing sebagai efek samping saat memakan obat Oxamniquine maka tidak aman untuk mengemudi kendaraan atau mengoperasikan alat berat. Seseorang tidak boleh mengendarai kendaraan jika memakan obat membuat Anda mengantuk, pusing atau menurunkan tekanan darah Anda secara berkepanjangan. Dokter juga menyarankan pasien untuk tidak meminum alkohol dengan obat karena alkohol meningkatkan efek samping kantuk. Mohon cek efek-efek ini pada tubuh Anda saat menggunakan Oxamniquine. Selalu konsultasi dengan dokter Anda untuk rekomendasi yang spesifik pada tubuh dan kondisi kesehatan Anda.
saya akan menjawab no 10 Seperti praziquantel, ia meningkatkan kerusakan yang lebih parah pada tegument dorsal daripada permukaan ventral. Obat tersebut menyebabkan cacing jantan beralih dari sirkulasi mesenterika ke hati, dimana respon pembawa seluler menyebabkan eliminasi akhirnya. Perubahan yang terjadi pada betina bersifat reversibel dan terutama disebabkan oleh stimulasi laki-laki yang dihentikan daripada efek langsung dari oxamniquine.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1
BalasHapusBerikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang dapat terjadi dalam obat-obat yang mengandung Oxamniquine. Ini bukanlah daftar yang komprehensif. Efek-efek samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping ini langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang.
Pusing
Kantuk
Sakit kepala
Perubahan perilaku
Perangsangan
Halusinasi
Jika Anda memerhatikan efek samping lain yang tidak ada diatas, hubungi dokter Anda untuk nasihat medis. Anda juga dapat melaporkan efek samping ke
Assalamualaikum annisa, saya ingin mencoba menambahkan jawaban nomor 10. Dari artikel yang saya baca obatnya adalah Praziquantel, Praziquantel adalah obat-obatan yang dapat diberikan dalamjangka pendek untuk mengatasi infeksi. obat ini dapat membantu walaupun pasien telah mencapai tahaplanjut dari penyakit. obat ini biasanya efektif, selama kerusakan atau komplikasi signifikan belum terjadi. namun, obat ini tidak mencegah kembalinya infeksi.
BalasHapusobat-obatan steroid juga dpat digunakan untuk meringankan gejala schistomiasis akut, atau gejala yang disebabkan oleh kerusakan pada otak atau sistem saraf.
nmr 8 aman atau tidaknya obat ini trgantung fisik dr seseorg trsebut yg lbih baik diskusikan dahulu kpd dokter
BalasHapusnmr 5 kontraindikasi obat ini kpd ibu hamil dan menyusui krn di khawatirkan akan berdampak buruk kpd janin dan bayi
BalasHapuskontraindikasi oxaminiquine selain pada Wanita hamil dan menyusui juga pada Orang yang membutuhkan koordinasi fisik, Ocular cysticercosis, dan Pasien dengan gangguan fungsi hati memerlukan penyesuaian dosis
Hapussaya setuju dengan pendapat kak nurhasanah dan dyah, selain itu kontraindikasi lain yaitu penderita dengan riwayat epilepsi
Hapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3,
BalasHapusmenurur saya oxamniquine ini tidak aman dikomsumsi oleh ibu menyusui karen oxaniquine ini diekskresikan melalui ASI